BABADAN.DESA.ID Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat . Di jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya. Bersih desa di jawa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam. Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang. Kegiatan ini dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah musim panen tiba dan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Bersih Desa.
Turut hadir dalam acara tersebut (Selasa, 22/08/2023) Jajaran Forkopimcam Kecamatan Pangkur, Kapolsek Pangkur, Sekretaris Camat, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Purna Perangkat Desa dan Segenap warga Desa Babadan
Bersih Desa tidak selalu sama di setiap daerah atau desa karena memang leluhur yang membawa tradisi tersebut berbeda di setiap daerah. Oleh karena itu upacara adat yang dilaksanakan pun berbeda tergantung pada leluhur siapa yang disakralkan. Hari-hari pelaksanaannya pun berbeda. Kegiatan diawali dengan upacara adatyang dilaksanakan di Sendang Arum sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT atas kesejahteraan dan kesehatan yang diberikan kepada warga desa, upacara adat ini berupa selamatan (genduri) bersama Pemerintah Desa dengan Warga, dilanjutkan dengan pegelaran kesenian, Wayang Kulit dengan Dalang Ki Kamsianto (Sisek) sebagai lambang kemakmuran agar terus bersemayam di desa tersebut. Kemudian pada malam harinya Pengajian oleh Cak Yudho Bakiak dan Pagelaran Wayang Kulit oleh Dalang Ki Kamsianto (Sisek) di halaman Rumah Bapak Kepala Desa Babadan.