SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA BABADAN

Artikel

GIAT GROPYOK TIKUS DI DESA BABADAN

06 Juni 2024 12:47:08  Administrator  24 Kali Dibaca  Berita Desa

Babadan.desa.id - Keadaan ketahanan pangan nasional berpengaruh besar terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan politik Indonesia. Padi merupakan salah satu komoditi di Indonesia yang masih banyak digeluti oleh jutaan petani. Khususnya masyarakat di Desa Babadan, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi masih menjadikan beras sebagai makanan pokok utama. Sehingga Petani maupun Kelompok Tani di Kabupaten Ngawi masih banyak yang menanam padi pada lahan pertanian. Salah satu unsur penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional adalah dengan meningkatkan produktivitas tanaman padi.

Tikus sawah merupakan hama utama tanaman padi dengan efek kerusakan yang dapat terjadi mulai dari fase persemaian, fase generative hingga fase penyimpanan di gudang, dengan kerusakan kuantitatif yaitu penurunan bobot produksi akibat dikonsumsi tikus hingga kerusakan kualitatif yaitu adanya kontaminasi kotoran maupun mikro organisme lainnya yang terbawa oleh tikus. Hama tikus selalu menimbulkan masalah karena pengendalian yang tergolong terlambat. Petani biasanya mulai mengendalikan atau membasmi setelah terjadi serangan. Selain itu, ledakan populasi tidak dapat diantisipasi sebelumnya karena monitoring yang lemah sehingga menyebabkan kerugian yang besar. Tak jarang juga pengendalian dilakukan terbatas, tidak berkelanjutan, dan terkadang terjadi ketidak kompakan antar petani serta masih melekatnya mitos kedaerahan.

Seperti yang telah dilakukan oleh masyarakat di Desa Babadan, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi ini. Rabu 05 Juni 2024, warga melaksanakan pengendalian hama dengan sistem Gropyokan secara gotong royong menggunakan berbagai peralatan. Di antaranya yaitu alat obosan, kompor LPG dengan corong wos.

Kegiatan gropyokan tikus selain memiliki tujuan utama dalam membasmi hama tikus juga memiliki kebermanfaatan lain. Kearifan lokal ini menumbuhkan sikap gotong royong antar para petani dan sebagai ajang silaturahmi. Kegiatan gropyokan tikus memiliki dimensi moral karena pelaksanannya tidak dapat dilakukan secara individu sehingga gaya hidup gotongroyong dan tolong-menolong tergambar dalam etika kearifan lokal petani dalam pemberantasan tikus metode ini.

Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa pengendalian tikus sawah dengan kearifan lokal dapat dilakukan dengan kegiatan gropyokan tikus untuk mengendalikan dampak serangan hama tikus sehingga produktivitas tanaman padi dapat meningkat serta menghindarkan petani maupun masyarakat sekitar persawahan dari tertular penyakit yang dibawa oleh tikus. Melalui kegiatan ini, tercermin kearifan budaya lokal tradisional yang murah, mudah, sederhana, ramah lingkungan dan mempererat silaturahim antar para petani.

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Aparatur Desa

Back Next

 Statistik

 Arsip Artikel

15 Maret 2023 | 1.352 Kali
PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR PEMERINTAHAN DESA
27 Desember 2022 | 357 Kali
Pembagian Operasional RT/RW Desa Babadan
22 Agustus 2023 | 281 Kali
JALAN SEHAT DALAM RANGKA HUT RI KE-78 DESA BABADAN
29 Juli 2013 | 232 Kali
Profil Desa
24 Agustus 2016 | 210 Kali
Data Desa
10 Desember 2022 | 195 Kali
GROPYOK TIKUS
26 Agustus 2016 | 193 Kali
Sejarah Desa

 Agenda

 Sinergi Program

 Komentar

 Media Sosial

 Peta Wilayah Desa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Jl. Raya Babadan-Pangkur KM 01.Kec. Pangkur Kab. Ngawi
Desa : Babadan
Kecamatan : Pangkur
Kabupaten : Ngawi
Kodepos : 63282
Telepon : 08233209442
Email : babadan.kantordesa@gmail.com

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:60
    Kemarin:169
    Total Pengunjung:32.512
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:18.227.46.43
    Browser:Mozilla 5.0